Picture : illustration
California - Seorang pengamat astronomi amatir Peter Jalowiczor yang berusia 45 tahun, menemukan empat planet baru dengan menggunakan komputer dirumahnya.
Jalowiczor mengatakan bahwa ia menggunakan dua buah komputer rumahnya dan menghabiskan waktu selama tiga tahun, untuk menganalisa data yang dirilis oleh Lick-Canegie Planet Search Team dari University of California, Santa Cruz, California. Demikian seperti yang dikutip dari KOMPAS.com, Selasa (4/1/2011) kemarin.

Jalowiczor yang merupakan karyawan kantoran biasa ini, memanfaatkan Doppler spectroscopy, yakni sebuah metode spektroskopi doppler untuk menemukan planet di luar tata surya.

Orang akan mengerahkan berbagai upaya untuk sesuatu yang sangat diminatinya. Seperti yang dilakukan Peter Jalowiczor, karena tidak memiliki teleskop, pecinta Astronomi asal Inggris ini memanfaatkan dua unit komputer untuk menemukan empat planet asing tanpa bantuan teleskop sama sekali.

Planet-planet baru yang ditemukan oleh Jalowiczor adalah HD31253b, HD218566b, HD177830c dan HD99492c. Empat planet yang ditemukannya tersebut adalah HD31253b yang berjarak 172 tahun cahaya dari Bumi, HD218566b yang berjarak 98 tahun cahaya, HD177830c yang berjarak 190 tahun cahaya, dan HD99492c yang berjarak 58 tahun cahaya.

Jalowiczor menemukan keempat planet tersebut hanya dengan data astronomi Universitas Santa Cruz yang dipublikasikan tahun 2005. Mulai tahun 2007, Jalowiczor menganalisis data tersebut, membuat gambar dan grafik untuk mendeteksi planet.

Jalowiczor melakukan metode spektroskopi doppler dengan melihat perubahan perilaku pada bintang yang hanya bisa disebabkan oleh planet. Sekali ia mendapatkannya, ia langsung mengirimkan data 4 planet tersebut ke Santa Cruz.

“Jika planet mengorbit pada sebuah bintang, maka itu akan menyebabkan sedikit goyangan pada pergerakan bintang tersebut. Goyangan tersebut terlihat pada cahaya bintang tersebut," tambah Jalowiczor.

Berkat temuannya, nama Jalowiczor bisa tertulis sebagai co-author dalam publikasi ilmiah tentang planet ini di Astrophysical Journal. Sementara pihak lain yang terlibat adalah tim peneliti dari Universitas California.

Publikasi data astronomi oleh Universitas Santa Cruz sendiri memang punya tujuan tertentu. Para ahli berharap, data itu bisa memacu munculnya temuan dari astronom amatir. Adanya temuan oleh Jalowiczor menunjukkan bahwa tujuan tercapai.