PENGENALAN TENTANG RADIO TAHAP I
Oleh: Hefri Yodiansyah,S.Sos

A. Pengenalan Tentang Radio
Radio pada mulanya ditemukan pada tahun 1819 oleh orang berkebangsaan Italia yang membuat suatu alat komunikasi tanpa kabel ( wireless ) dan dikembangkan pada tahun 1919 oleh orang berkebangsaan Belanda untuk penyiaran informasi dan hiburan.
Maju Mundurnya Dunia Siaran Radio secara Global.
Pada tahun 1950, Radio mulai didengar dan digemari oleh masyarakat, bahkan mereka menganggap bahwa suatu negara tidak akan berjalan atau tidak lengkap apabila tidak adanya media radio sebagai kunci informasi dan hiburan bagi masyarakatnya. Ini dikarenakan saat itu media radio adalah satu-satunya medai electronik yang sangat efisien dan dapat dengar oleh seluruh lapisan masyarakat. Pada tahun 1960 s/d 1970 minat masyarakat dengan media electronik radio ( Audio/Suara ) mulai menurun karena munculnya media Electronik Televisi yang cara kerjanya menampilkan suara & gambar ( Audio & Visual ). Namun ketika itu Media televisi belum mempunyai berbagai macam format siaran yang profesional. Hadirnya media televisi, membuat orang-orang radio menjadi lebih kreatif dalan meciptakan program-program acara yang bermutu dan berkwalitas agar pangsa pasar pendengar mereka tidak diambil alih oleh media televisi, dan ini terjadi tahun 1970 s/d 1980. Namun kemajuan zaman dalam media televisi tak terbendung karena semakin canggihnya peralatan yang selalu mengedepankan keunggulan televisi sebagai media Audio & Visual, membuat tertinggalnya media radio yang hanya mengedepankan Audio/ Suara. Hingga tahun 1980 masa kejayaan media radio dapat diambil alih oleh media Televisi.
Dapat digambarkan grafik atau urutan media yang diminati masyarakat saat ini :
1.     Televisi
2.     Radio
3.     Media cetak
4.     Reklame

B. Ciri Khas Suatu Radio
Setiap media radio masing-masing mempunyai ciri khas yang berbeda-beda , ini dapat kita dengarkan di radio-radio seluruh indonesia. Perbedaan tersebut diantaranya :
1.     Jingle
2.     Slide
3.     Smash
4.     Panggilan pendengar ( Call Audience )
5.     Panggilan Radio ( Call Radio )
Segmentasi pendengar Warna musik dll
Contoh :
Radio Republik Indonesia ( RRI ) Panggilan Pendengar “Saudara Pendengar“ dengan segmentasi pendengar ( All Segment ) semua khalayak pendengar.
Radio Grees FM Pekanbaru, Panggilan Pendengar “Sobat Sebaya“ dengan segmentasi pendengar Anak Muda.
Radio Prambors Jakarta, Panggilan Pendengar “Kawula Muda“ dengan segmentasi pendengar Anak Muda.
Ciri khas lain yang menjadi unggulan bagi radio adalah lagu/musik yang disajikan, Contoh: Radio Dangdut : yang menyajikan 100 % lagu-lagu dangdut Radio yang menyajikan 100 % lagu-lagu Indonesia
Dalam penyajian program acara di radio tidak dapat diklarifikasikan dengan segment pendengar karena program acara tidak semua yang didengar tepat sasaran contohnya acara anak-anak, pendengarnya bukan saja anak-anak tetapi juga orang tua serta orang dewasa, karena itu image dalam suatu program acara tidak bisa menjadi patokan dalam mengejar segment pendengar ( sasaran pendengar ). Jadi pada dasarnya dalam suatu program acara yang terpenting adalah bagaimana agar image masayarakat tersebut dapat manarik pendengar terbanyak dan berkesan dihati pendengar.
C. Format Siaran Radio
Seluruh bidang diradio yang profesional harus mempunyai format, baik Program acara ataupun lainnya agar dapat menyatukan / menyeragamkan mekanisme kerja setiap bidang untuk dapat menyatukan visi dari setiap bidang–bidang diradio serta mampu mencapai sasaran pendengar yang diinginkan.
Contoh : Format Program Siaran
1.     Penyebutan panggilan pendengar ( Call Audience ) harus sama
2.     Lagu yang di sajikan harus 100 % Indonesia
3.     Panggilan radio ( Call Radio ) harus sama
4.     dll.
Format siaran tidak bersifat baku karena disesuaikan dengan kemajuan zaman serta teknologi.
Hasil survei dilapangan yang dilakukan oleh pihak radio dan Pemerintah daerah Kabupaten Kampar serta informasi dari pendengar, saat ini radio Pemda yang bekerja pada Frekuensi 106.1 FM mempunyai jangkauan radius 88 KM meliputi Riau daratan.

BIDANG – BIDANG OPERASIONAL MEDIA RADIO ( STRUKTUR )
A. Bidang–bidang yang terdapat dalam suatu radio ( Strukstur )
a)     Pimpinan / General Manager
b)     Ka. Siaran / Program Manager
c)     Marketing Manager
d)     Administrasi
e)     Keuangan / Finance
f)      Penata Lagu / Music Director
g)     Redaksi Berita
h)     Produksi / Production
i)       Recording
General Manager / Pimpinan
Ø      Marketing Manager Program Manager Administrasi Keuangan/Finace
Ø      Marketing ADM Programmer
Ø      Marketing Lapangan Redaksi Berita
Ø      Music Director
Ø      Produksi / Production
Ø      Recording
Ø      Reporter
Ø      Penyiar